Perbedaan Itu Rahmat

by - Juni 08, 2016

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah udah masuk bulan Ramadhan aja ya nggak kerasa banget. Jujur aku agak sedikit takut sih menghadapi bulan Ramadhan ini. Soalnya bulan ini itu bulan yang penuh perjuangan dan challenging banget buat aku hehe. 

Anyway Ramadhan tahun ini nggak ada drama-drama beda awal puasa lagi ya? Alhamdulillah. Kadang aku suka ironis dan agak sedih aja gitu memikirkan realita bahwa Indonesia ini kan negara muslim terbanyak di dunia tapi kok penetuan awal Ramadhan aja kudu pake drama antara yang pake metode hisab dan ru'yatul hilal. Katanya negara dengan umat Islam terbanyak di dunia tapi masa nggak bisa mengatasi perbedaan penentuan awal Ramadhan? Ironis nggak sih? Maaf ya kalau rada SARA. Menurutku hal-hal seperti ini itu bisa menyulut perpecahan di antara umat Islam jika dibiarkan terus-menerus.

Baik metode hisab ataupun ru'yatul hilal kedua-duanya sama baik dan ada dalilnya kok. Dan ada kaidah ushul fiqh yang menyatakan "Ijtihad itu nggak bisa dibatalkan dengan hasil ijtihad lain". Kenapa bisa beda? Itu cuma masalah beda cara pandang dan pendekatan aja kok. Jadi ya kita nggak usah ribut ya hanya gara-gara beda cara pandang doang. Malu dong sama umat yang lain. Masa umat Islam yang katanya umat terbaik tapi ribut dengan sesama saudaranya gara-gara beda penentuan awal Ramadhan doang.

Perpecahan ini sejatinya bisa dicegah kok dengan keputusan amir (pemerintah). Ada kaidah ushul fiqh lain yang menyatakan bahwa : "Keputusan pemimpin mencegah perbedaan pendapat". Semua metode yang digunakan dalam menentukan awal Ramadhan itu benar dan ada dalilnya kok tapi untuk mencegah perpecahan ya tetap saja keputusan dikembalikan ke tangan pemimpin.


You May Also Like

0 komentar

Kasih komentar dong biar nggak terlalu sepi hehe