Tekad

by - Maret 14, 2013

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Kali ini saya akan sedikit berbagi cerita tentang nasyid. Sebenernya saya nggak terlalu paham mengenai nasyid tapi saya hanya ingin bercerita mengenai pengalaman saya hehe. Saya mengenal nasyid pertama kali dari guru saya ketika mengaji di TPA. Selain sering nyetel murottal guru saya itu suka banget nyetel nasyid. Pertama kali denger wah lagu apa ya ini? Kok enak gitu dengernya lembut di telinga *emangnya kapas* liriknya menyentuh hati hehe. Persisnya lagu apa saya nggak inget maklum sudah bertahun-tahun lalu. Sewaktu TQA saya dan teman-teman pernah diikutin lomba nasyid tingkat SD, SMP, SMA dan Alhamdulillah belum juara hehe. Entah kenapa guru yang sekaligus jadi wali kelas saya ini sering banget mengikutsertakan kami dalam lomba yang diadakan di masjid-masjid lain tidak hanya lomba nasyid saja tapi hafalan, kaligrafi, menggambar, cerdas cermat, adzan bahkan sampai lomba menyusun puzzle.

Wah cukup banyak juga ya lomba yang kami ikuti saat itu. Awal-awal sih memang belum berhasil menyabet juara tapi Alhamdulillah setelah sekian ribu lomba yang kami ikuti *lebay* akhirnya ada juga yang nyangkut hehe. Saya tahu guru saya bukan mengejar gelar, juara atau apa tapi guru saya ingin kami santriwan-santriwati TKA TPA TQA Cikapayang *sedikit promosi nggak apa-apa kan* mendapatkan pelajaran yang jauh lebih berharga dari sekedar meraih gelar juara. Dan memang benar selama mengikuti lomba-lomba tersebut saya belajar banyak hal mulai dari sabar, tekun, optimis, teamwork dsb. 

 Eh kok jadi ngalor-ngidul ya? hehe

*back to the topic*

Dari situlah saya mulai menyukai nasyid. Karena pernah beberapa kali ikutan lomba nasyid saya jadi sedikit tahu beberapa lagu nasyid mulai dari Saujana - Suci Sekeping Hati, Sakha lupa judul lagunya kayaknya Allah yang Esa deh (jadi lagu wajib pas lomba nasyid), Hawari apalagi yang Jasa Guru sering diputer pas wisuda sehabis munaqosyah, Raihan, Hijjaz dll soalnya banyak yang lupa hehe. Kini setelah beranjak dewasa *ceileh* saya jadi lebih menyukai nasyid-nasyid haroki yang kebanyakan mengusung tema perjuangan seperti Izzatul Islam, Shoutul Harokah dll. Tiap habis denger nasyid-nasyid haroki tuh semangat jadi menggebu-gebu apalagi pas denger yang versi drumnya gile semangat bener tuh yang nyanyi sampe teriak-teriak gitu bikin merinding *itu nyanyi apa  mau orasi ya? hihi*

Salah satu nasyid haroki yang paling saya suka itu Tekad-nya Izzatul Islam. Meski tanpa iringan musik tapi lagu itu mampu membangkitkan semangat dan 'nampar' banget deh.  Lagu yang membuat saya sadar kalau kita itu bagian dari pejuang-pejuang yang mestinya menyadari bahwa perjuangan itu tidak selalu mudah, masih sangat panjang dan tongkat estafet dakwah masih akan terus berlanjut. Setelah 'nyemplung' ke medan dakwah apa aja sih yang udah kita lakukan untuk menegakkan dakwah Islam? #ngaca

Oh ya bagi yang belum tahu ini saya share liriknya mudah-mudahan bisa bermanfaat dan menginspirasi sahabat semua ! hehe

Tekad - Izzatul Islam
Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kedzaliman yang akan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini, darah ini sepenuh ridha Ilahi

Kami adalah panah-panah terbujur
Yang siap dilepaskan dari busur
Tuju sasaran, siapapun pemanahnya

Kami adalah pedang-pedang terhunus
Yang siap terayun menebas musuh
Tiada peduli siapapun pemegangnya

Asalkan ikhlas di hati tuk hanya ridha Ilahi, Rabbi…

Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kedzaliman yang kan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini, darah ini sepenuh ridha Ilahi

Kami adalah tombak-tombak berjajar
Yang siap dilontarkan dan menghujam
Menembus dada lantakkan keangkuhan

Kami adalah butir-butir peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Dan mengoyak, menumbang kezhaliman
Asalkan ikhlas di hati tuk jumpa wajah Ilahi, Rabbi…

Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kedzaliman yang kan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini, darah ini sepenuh ridha Ilahi

Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan

Kami pisau belati yang selalu tajam
Bak kesabaran yang tak pernah padam
Tuk arungi dakwah ini jalan panjang
Asalkan ikhlas dihati menuju jannah Ilahi, Rabbi…



You May Also Like

0 komentar

Kasih komentar dong biar nggak terlalu sepi hehe