'Seember Air Mata'

by - Juli 04, 2013



Sumber gambar : google
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Wah udah cukup lama juga ya saya nggak posting hehe *bersih-bersih debu*. Postingan kali ini saya juduli (halah) "Seember Air Mata". Kenapa harus Seember Air Mata? Nggak segelas, segentong atau setimba? Ya suka-suka saya dong kan saya yang nulis muehehe *ditimpuk sendal*
Sebenernya tulisan ini terinspirasi dari dorama Jepang yang sangat terkenal Ichi Littoru no Namida atau 1 Litre of Tears. Pecinta dorama pasti udah hafal banget nih hehe.Hayoo jangan ngaku pecinta dorama Jepang deh kalau belum nonton ! hehe

Seperti judulnya 1 Litre of Tears film ini sukses menguras air mata saya hoho. Padahal saya cukup susah untuk nangis kalau lagi nonton film apalagi kalau nontonnya rame-rame (gengsi bro) hehe. Awalnya saya rada sangsi juga ini film lebay amir sih judulnya Seliter Air Mata. Kayak apa sih filmnya? Soalnya waktu itu pas saya lagi googling eh nggak sengaja nyasar ke forum diskusi yang lagi ngebahas 10 film yang paling menguras air mata dan salah satunya ya dorama ini.

Saya nonton film ini pertama kali di sekolah bareng temen sekelas pas acara nginep di sekolah. 2 hari menjelang UN kalau nggak salah hehe. Udah jadi rutinitas tahunan kalau beberapa hari menjelang ujian pihak sekolah ngadain acara nginep-nginep gitu. Momen terakhir ya sekaligus doa bareng katanya. Tapi seingat saya sih isinya kok kebanyakan malah nonton ya daripada berdoanya? hehe.

Rangkaian acaranya sih saya kurang ingat. Intinya sih ada acara shalat berjamaah bareng, makan bareng, belajar bareng, nonton bareng dan acara puncak renungan, berdoa bersama dan salam-salaman :)
Pas acara nonton itu kami nonton 2 film yaitu 1 Litre of Tears sama Dragon Zakura. Sama-sama dorama Jepang yang inspiring us banget deh hehe

Oh ya back to the topic

1 Litre of Tears
Film ini bercerita tentang seorang gadis Ikeuchi Aya yang ketika berumur 15 tahun divonis menderita Spinocerebellar Degeneration yaitu kelainan genetik yang menyebabkan semua kerja fungsi organ menurun hingga akhirnya benar-benar tidak dapat berfungsi. Hal yang membuat film ini mostly recommended banget untuk ditonton adalah karena pemainnya cakep-cakep ! *plak. Emang sih pemainnya cakep-cakep terutama yg jadi Asou Haruto. Senyumnya itu loh beuh bikin melting *love you Ryo Nishikkido* hehe
Habis karakternya kan sok jutek-jutek cuek gitu jadi jarang senyum tapi sekalinya senyum beuuuuh nggak nahaan haha *okesip lupakan saja bagian ini*

Pelajaran yang bisa diambil dari dorama ini :
1. Disaat kita menyia-nyiakan hidup, disaat yang sama ada orang yang berjuang dan bertahan untuk tetap hidup (lihat scene pas Aya sedang menjalani perawatan bahkan Aya menolak menggunakan kursi roda karena takut ia takkan bisa jalan lagi) Lihat segitu keukeuhnya ya Aya berjuang untuk terus hidup. Lha kita? Apa yang udah kita lakukan untuk mengisi hidup kita?Amal shalihkah? atau?
2. Seberat apapun ujian yang menimpa kita tetaplah bersabar. Jangan menyerah dan lantas pesimis dengan nasib. Lha wong takdir aja bisa diubah apalagi nasib? Meskipun Aya kalah dengan penyakitnya tapi Aya telah memenangi hati jutaan penggemarnya. Buku harian yang ditulisnya berhasil menginspirasi dan mengubah jutaan pembacanya (lihat betapa susahnya Aya menulis meski spidolnya jatuh beberapa kali dia tetap berusaha menulis)
Bagian ini 'nampar' banget deh sebagai orang yang Alhamdulillah sehat wal afiat gini rasanya saya tidak berbuat lebih baik dan lebih banyak dibandingkan dengan orang yang sedang berjuang melawan penyakit. Buat nulis dan ngeblog aja saya masih suka males *dasar blogger ababil*. Padahal diluar sana banyak orang yang tetap berkarya dan menebar manfaat bagi banyak orang meski sedang kesakitan.

Apalagi bagi muslim jangan deh sekali-kali berpikiran untuk bunuh diri, suntik anestesi dll. Kenapa? Sebab ketika muslim ditimpa sakit dan dia bersabar Insya Allah sakitnya akan menjadi penggugur dosa-dosanya. 

Dari Anas ra, Rasulullah saw telah bersabda: Maksudnya: “Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba-Nya, disegerakan baginya kesusahan (balasan) sewaktu di dunia lagi. Sebaliknya jika Allah menghendaki kejahatan bagi seorang hamba-Nya, ditangguhkan pembalasan ke atasnya sehingga hari Kiamat.” (Hadis riwayat At-Tirmizi: 2395, “Hadis Hasan”, Sahih Al-Jami’ As-Saghir: 308).

Masih banyak sih pelajaran yang bisa diambil tapi intinya dorama ini mengajarkan kita tentang arti kehidupan. Hidup ini terlalu berharga untuk disia-siakan. Hidup ini 'cuma' 2 kali sekali di dunia dan sekali di akhirat sana. Hidup kita yang singkat inilah yang menentukan nasib dari kehidupan tanpa batas kelak. Hidup memang bukan kita yang memilihnya tapi pilihan untuk menjalani hidup kita yang menentukannya !

Noble life or die shaheed? Which one will you choose?
NB : Maaf ya kalau tulisannya rada-rada habis orangnya juga rada-rada sih #lho. Ditulis tanpa editan keburu sakit mata hehe

You May Also Like

0 komentar

Kasih komentar dong biar nggak terlalu sepi hehe