Sebuah Penyesalan

by - November 21, 2013

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Udah mau akhir tahun aja ya. Sebentar lagi tahun 2013 akan meninggalkan kita. Bulan Muharram juga hampir berlalu. Ah teringat resolusi yang saya buat selama  setahun ini. Alhamdulillah sih ada yang tercapai tapi masih jauh lebih banyak yang belum hehe.  Tiap tahun rasanya kok saya selalu menyesal gitu karena tahun ini kok saya masih kurang ini dan itu. Entah memang karena saya yang belum optimal atau memang karena sifat dasar manusia yang tidak pernah puas atau emang dua-duanya huehehe. Namun saya jadi teringat sebuah hadits (kalau nggak salah) tapi saya lupa persisnya intinya begini "Kelak di akhirat nanti baik mu'min maupun kafir pasti akan menyesal. Orang-orang mu'min menyesali waktu mereka yang berlalu karena mereka ingin beramal lebih baik dan lebih banyak lagi sedangkan orang-orang kafir menyesal karena mereka telah menghamburkan waktu mereka serta mengisinya dengan kelalaian dan mereka senantiasa berandai-andai seandainya mereka diberikan kesempatan untuk kembali ke dunia untuk beramal".

Subhanallah begitu pentingnya waktu sehingga berulang kali Allah menyebutnya di dalam Al-Qur'an bahkan Allah bersumpah atas nama waktu. Dalam QS. Al-Ashr Allah bersumpah bahwa sesungguhnya kita (pasti) berada dalam kerugian. It means that semua orang baik kaya maupun miskin baik rupawan maupun tidak berada dalam KERUGIAN. Namun di ayat selanjutnya Allah juga memberikan pengecualian yaitu kepada orang-orang yang beriman dan beramal shalih serta saling menasihati dalam hal kebenaran dan kesabaran. Orang-orang yang mendapat pengecualian inilah orang-orang yang beruntung. Dan yang namanya pengecualian itu bersifat khusus ya so pasti orang yang beruntung itu sedikit. Lha wong barang-barang khusus atau limited edition aja cuma sedikit yang bisa memilikinya apalagi tiket untuk menikmati fasilitas syurga-Nya Allah kan?

Allah menyebutkan bahwa orang-orang yang beruntung itu memiliki 3 kriteria yaitu :
1. Beriman
Orang yang beruntung itu adalah orang yang beriman yaitu orang yang mengimani Allah dengan iman yang benar yaitu tauhid. Mereka meyakini bahwa hanya Allah-lah satu-satunya Ilah yang wajib ditaati, disembah, dicintai dan dibela.
2. Beramal shalih
Iman saja tidak cukup sebab keimanan harus dibuktikan dengan amal. Orang yang memiliki ilmu namun tidak diamalkan adalah orang yang dimurkai Allah sebab mereka mengambil ilmu namun meninggalkan amal.
3. Saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran
Orang yang beriman tidaklah dipandang beriman hingga dia beramal dan orang yang beramal tidaklah dipandang beramal hingga dia menasihati dan mengajak yang lainnya untuk beramal.

Jika setiap kita kelak pasti akan menyesal lalu apakah yang akan kita sesali?
Sesal sebab waktu kita berlalu dalam kelalaian atau sesal sebab kita masih ingin membuktikan amal dan jihad terbaik kita? Semua pilihan ada di tangan kita

So ayo kawan sebelum ruh meninggalkan jasad, tawa berubah menjadi tangis, kelalaian berbuah penyesalan dan sebelum pintu taubat tertutup mari kita sama-sama memantaskan diri menuju ridha-Nya demi merengkuh cinta abadi-Nya ^^

You May Also Like

0 komentar

Kasih komentar dong biar nggak terlalu sepi hehe