Ukuran Kedewasaan

by - Januari 02, 2025

 Bismillahirrahmanirrahim 


Akhir tahun kemarin saya membaca berita tentang pengumuman pemenang Cerpen Terbaik Kompas 2023 yang disabet oleh Mas Aveus Har. Ketika mendengar namanya, ingatan saya melayang ke belasan tahun silam. Nama yang tidak asing bahkan cukup lekat dalam ingatan. Aveus Har keren sekali batinku saat pertama kali mengeja namanya. Tidak hanya namanya yang keren, karyanya juga tidak kalah mengagumkan. Saya masih ingat betul namanya sering berseliweran di Majalah Annida. Majalah favorit saya ketika remaja dulu. 


Belakangan saya tahu Aveus Har itu nama pena dari Mas Suharsono. Penulis sekaligus sastrawan yang sehari-harinya menggeluti profesi sebagai penjual mie ayam. Sehari-hari Mas Har menulis di sela-sela kegiatannya menjual mie ayam. Ketika ditanya apa rahasia suksesnya dalam menulis melihat atau mendengar seseorang berhasil menelurkan karya masterpiece seringkali kita berpikir wah dia pasti punya privilege, No fancy laptop, no no fancy workplace just write and write. 


"Ketahuilah bahwa tidak apa-apa untuk tidak berproduksi. Sebagai orang kreatif di ruang kreatif, banyak dari kita terus-menerus menghadapi keberhasilan orang lain. Yang dapat menjadi inspirasi—tetapi juga dapat terasa seperti Anda berlomba untuk mencapai tujuan berikutnya atau mengumumkan kesepakatan berikutnya. Terkadang tampaknya semua orang menjadi lebih produktif atau mencapai hal-hal yang lebih besar. Tetapi Anda juga perlu waktu untuk beristirahat dan berpikir , dan sering kali ide-ide terbaik saya muncul ketika saya tidak mencarinya. Seorang pelukis tetaplah seorang pelukis ketika mereka tidak berada di depan kanvas. Anda tetaplah seorang penulis bahkan ketika Anda tidak secara aktif menuangkannya ke dalam tulisan. Sekarang, jika saja saya dapat membuat diri saya mengingat hal itu…" - MK Lobb , penulis Disciples of Chaos (Little, Brown)


Teori sederhana yang kulo pakai dalam menulis dan berdagang ada 4;


1. Seneng

2. Kenceng

3. Kepareng

4. Wilujeng


Pertama, SENENG

Seneng artinya ya seneng. Kata mbah-mbah zaman biyen, opo opo nek dilambari roso SENENG mesti LANGGENG. 


Kalau sudah seneng, disuwarani piye-piye panggah seneng. Diilokno ya tetep seneng. 


Saya pernah dikandani orang, Aku kecewa ambek sampeyan, Khilma, gak fokus nulis tapi malah bikin jilbab, tas, rukuh, sarung, dan lain lain. 


Ya gakpapa dianggap mengecewakan. Tapi jangan ngarani kulo gak Fokus talahh. Mosok mungkin Suhita jadi film nek kulo mboten fokus. Hiks. 


Film Hati Suhita ta kawal sampai tayang di Bioskop, sampai sekarang alhamdulillah masih nangkring di netlix kok darani gak fokus. Hiks


Nek bisa mlampah karo karone, baik novel atau produk kan namanya rejeki yaaa


Tapi gak papa, mungkin yang bersangkutan kangen novel kulo. Podo. Kulo ya kangen. Hehe


Kulo bikin produk-produk Suhita semene akehnya bukan karena gak pengen nulis lagi. Tapi ya karena seneng bikin produk. Seneng menorehkan rasa cinta kepada sejarah dan budaya ke produk-produk. Bergeser dari sekedar dibaca dan ditonton, jadi dipakai. 


Saya juga seneng nyenengke para Agen. Seneng punya ide yang tidak hanya dibaca orang, tapi dipakai dengan penuh rasa bangga. 


Seneng, mesti langgeng. Katanya gitu. 


Kedua, KENCENG.


Kenceng itu punya prinsip. Menulis dan berdagang harus kenceng. Harus teguh pendiran. Tidak mudah terpengaruh. Punya tekad yang kuat. 


Sekarang itu usum wong wong ngendon ngendoni. Mengurangi semangat. Istilah jowone ngempukne watu, ngatosne banyu. Mempengaruhi kita buat mundur bahkan menyerah. 


Makane kudu kenceng. 


Setiap kali mau menyerah, ingat tujuan awal. Nek kesel ya leren, tapi jangan mandeg. Mlampah seng tenang. 


Ingat nasehat Semar kepada Puntadewa, "Nek nggadah karep seng tuwajuh, Ndoro. Seng Kenceng. Nek nggadah karep ojo mung karep tapi pokno tekat. Sebab tekad iku pok ing karep."


Modal nekat ini memang puenting. 


Ping piro kulo nglentruk ndelok kahanan. Apalagi ahir ahir ini, yang katanya daya beli masyarakat turun, dodolan apapun gak kiro payu. Semua pelaku bisnis sambate sewu. Roto. Menurun drastis tiss


Tapi nek jeneng nekat, ya mlampah kenceng. Ya tetep menciptakan produk. Mboten mandeg. 


Emann


Kulo sadar lek wayah ngene panggah ngeyel launching produk ini itu, pasti akan ketemu dua kemungkinan, payu atau enggak. 


Pasti itu


Tapi nek mandeg, jelas hanya dapat satu ndil kemungkinan, gak payu. 


Bismillah kenceng, Bismillah nekat. Konon katanya keberuntungan milik orang-orang yang berani. 


Tatap berkarya. Tetep mencipta. Alhamdulillahh payuuuuu


Ketiga, KEPARENG


Nulis dan dagang itu harus kepareng. 

Kepareng itu artinya diizinkan. 


Oleh siapa? Nek belum nikah ya oleh orang tua. Nek mpun nikah ya suami. Jangan sampai menulis atau berdagang tapi tidak direstui. Pasti Abot jangkahe. Ridho dari orang tua dan pasangan akan membawa berkah dan kemudahan tersendiri. 


Lek mboten diridhoi pripun? Komunikasikan baik baik sampai diridhoi. 


Bisnis dan nulis bakal banyak ketemu kendala yang gak terduga. Ini seringkali selesainya bukan dari skill kita. Tapi dari kepareng orang tua dan suami. Doa mereka sangat sakti. Itu jalaran berkahnya. 


Keempat , WILUJENG


Menulis dan berdagang itu butuh Wilujeng. Wilujeng artinya Selamet. Kersane slamet ya diihtiyari, diriyadhohi. Ojo mek menengggg


Harus silaturrahim, sering ziarah, sering berbagi, sering membahagiakan sesama.


Bukti paling nyata dari wilujeng atau slametan adalah bersyukur. Bersyukur paling konkrit adalah berbagi. Wong bersyukur mesti ditambahi. 


Seneng, kenceng, kepareng, wilujeng saya pakai sampai hari ini. Ya dalam menulis, ya dalam berdagang. 


Suhita memang belum sebesar brand owner lain. Novel-novel saya juga belum selaris penulis lain. Tapi berkahnya terasa. 


Berkah itu tenang. Berkah itu maknanya turah. Meluber kemana mana


Alhamdulillahh

hhhhhh


Kulo pajang semua hasil seneng kenceng dan kepareng dan wilujengnya Suhitaa yaaaa

You May Also Like

0 komentar

Kasih komentar dong biar nggak terlalu sepi hehe