Aku Ingin Terpilih
Bismilaahirrahmaanirrahiim
Gemericik hujan turun bergantian membasahi bumi.
Waktu menunjukkan pukul 22.27 malam. Biasanya jam segini aku sudah terlelap
namun entah kenapa hingga kini mataku masih enggan terpejam. Pagi tadi aku baca
sebuah blog intinya tentang pergerakan Islam. Aku hanya membaca sekilas saja
isi blog itu. Namun yang membuat hatiku tersentak bukan isi blognya melainkan
salah satu komentar pembaca. Isinya kurang lebih begini: “Saya ingin sekali
menjadi yang terpilih untuk menegakkan Islam”. Cess singkat namun isinya menghunjam
hati. Menyentak kesadaran.
Kumerenung. Di luaran sana sungguh banyak sekali
yang berharap menjadi ‘orang terpilih’ “The Choosen One”. Orang-orang yang
dengan sukarela berjuang menegakkan syariat Islam di muka bumi. Orang yang
dalam Al-Quran Allah puji sebagai umat terbaik. Sebaik-baik umat yang
dilahirkan kepada manusia untuk menyuruh kepada kebaikan dan mencegah
keburukan. Di luaran sana ternyata banyak sekali yang merasa ‘kelelahan’
mencari seberkas cahaya. Seberkas sinar yang dapat menuntun diri menuju
kedamaian.
Mungkin di luaran sana juga banyak orang yang
hampir putus asa menemukan jalan petunjuk. Lelah melihat umat berpecah-belah
hanya karena beda mazhab, beda pola perjuangan dan beda-beda lainnya. Ah memang
jalan menuju Rabb itu berliku. Terjal, curam, mendaki lagi penuh kepayahan dan
kesukaran. Ya Allah berilah petunjuk kepada hamba-hamba-Mu yang mengharap
petunjuk. Ya Allah jadikanlah aku orang yang istiqomah di dalam menetapi jalan
kebenaran. Ya Allah kekalkanlah petunjuk dalam hati kami. Ya Allah jangan
jadikan aku orang yang lalai dan berbalik ke belakang setelah Engkau berikan
petunjuk.
Ampuni diri ini Ya Allah, diri yang mengaku
sebagai pengemban misi risalah namun justru diri ini yang masih butuh
didakwahi. Diri ini yang masih butuh ditarbiyah. Diri ini yang masih suka
memikirkan kepentingan diri dibandingkan mempedulikan nasib umat. Diri ini yang
suka lalai dari menjaga amanah umat. Diri ini yang masih suka bermaksiat. Diri
ini yang berat sekali melangkahkan kaki ke majelis ilmu. Diri ini yang
seringkali lalai dari memanfaatkan waktu dengan beramal. Diri ini yang kikir
dengan shadaqah. Diri ini yang sering menyakiti orang lain. Diri ini yang lalai
dari menjaga hijab. Diri ini yang terlelap di sepertiga malam. Diri ini yang
alpa tilawah harian. Diri ini yang terlambat ketika menghadiri amanah. Diri ini
yang sering memohon izin untuk tidak hadir dalam majelis. Diri ini yang sibuk
kesana-kemari mendakwahi teman namun lupa mendakwahi diri dan kerabat terdekat.
Diri ini yang merasa paling benar. Diri ini yang merasa paling alim. Diri ini
yang merasa paling shalih. Diri ini diri ini diri ini...
Ya Allah diluar sana banyak yang mengiba, memohon
untuk menjadi bagian dari ‘umat terbaik’ ‘umat pilihan’ ‘sebaik-baik umat’.
Banyak orang berlomba menghadiri majelis ilmu. Banyak orang berbondong-bondong
bergabung dengan harakah Islam. Semua sibuk beramal. Semua sibuk beramal sesuai
kadar ilmu dan pemahaman masing-masing. Lihat diri ini. Bukankah Allah sudah
teramat baik ‘memilihmu’ diantara berjuta-juta manusia? Barangkali ada yang
lebih baik amalnya darimu. Barangkali ada yang lebih tinggi ilmunya darimu.
Tetapi Dia memilihmu. Memilihmu. Tidakkah kau berpikir?
3 komentar
Ganbate ! :)
BalasHapusありがとうね
BalasHapusJazakillah udah mampir Des. Komentarnya bagus banget! Singkat, padat dan jelas haha
makasih atas infonya sangat membantu, dan jangan lupa kunjungi website kami http://bit.ly/2wFUPf3
BalasHapusKasih komentar dong biar nggak terlalu sepi hehe