Es Krim dan Pertarungan Ideologi

by - Maret 08, 2024

 Bismillaahirrahmaanirrahiim

Wah tantangan KLIP pekan ini adalah "Es Krim". Ngomong-ngomong tentang es krim sebenarnya saya nggak punya preferensi rasa khusus sih hehe. Misal yang sempat hits kemarin es krim rasa mint choco atau sebagian orang bilangnya mirip rasa odol wkwk. Maklum untuk urusan makanan saya bukan termasuk orang yang FOMO. Lain halnya dengan urusan buku atau kelas online wkwk. Sejujurnya saya termasuk orang yang jarang jajan es krim, paling sesekali aja kalau hari sedang panas atau ya memang lagi kepengen. Biasanya kalau lagi pengen paling banter jajan di Alfa/Indomaret atau melipir di warung dekat rumah. 

Belakangan ini saya lagi "ngidam" es krim Aice Histeria Peach nih. Secara tampilan sih agak mirip ala-ala Viennetta gitu. Es krimnya terlihat seperti bentuk cake memanjang dengan topping cokelat premium dan rasa honey peach. Ya mungkin bisa dibilang es krim Vienneta versi petit dan lebih terjangkau lah hehe. Sampai saat tulisan ini diposting saya juga sebenarnya belum pernah mencicipi es krim Viennetta sih. Dulu pas kecil rasanya terlalu mahal dan belum ramah di kantong, kini saat dewasa entah kenapa ketika berada di depan display es krim saya agak ragu mengantongi es krim Vienneta yang saya idam-idamkan semasa kecil itu.



Apakah rasanya se-wow itu? Is it really worth the money? Apakah rasa dan ukurannya masih sama seperti dulu? Dan pikiran-pikiran lain wkwk. Beli es krim aja pertimbangannya banyak banget ya wkwk. Kalau sekarang mungkin pertimbangannya bertambah lagi apakah perusahaan es krim ini support Israel? wkwkwk

Saya pikir konsumen sekarang semakin cerdas. Semakin terbukanya akses dan informasi mereka menjadi sangat selektif dengan apa yang mereka beli. Hari gini orang belanja bukan hanya berdasarkan pertimbangan rasa butuh atau halal haram saja tapi kualitas produknya, terbuat dari bahan apa, diproduksi dimana, siapa pemilik perusahaannya, apakah perusahaannya memiliki saham atau berafiliasi dengan Israel. Hari ini belanja makanan saja erat kaitannya dengan pertarungan ideologi. Semoga dengan kehatian-hatian kita membelanjakan harta kita terhitung sebagai jihad di sisi Allah. Mudah-mudahan upaya sederhana ini tercatat sebagai ladang amal dan bisa menumbuhkan sifat wara' dalam diri kita. Aamiin 

Btw, belakangan saya juga baru tahu nih kalau Aice sempat tersandung isu buruh. Katanya perusahaan Aice tidak memanusiakan karyawannya terutama karyawan perempuannya. Karena itu juga saya sempat beberapa lama "memboikot" es krim Aice. Setiap hendak jajan es krim di warung saya menghindari merk tersebut. Bahkan kakak saya sering membercandai saya "Jangan beli Aice ih, emang mau makan es krim rasa getih buruh?"

Kalau teman-teman jadi saya gimana, akankah tetap menuruti ngidam ini dengan beli es krim Aice Honey Peach atau mengurungkan niat?

You May Also Like

0 komentar

Kasih komentar dong biar nggak terlalu sepi hehe