Memoar Liiza

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Proses menjadi mahasiswa itu ternyata tidaklah mudah. Sebagai mahasiswa baru saya masih harus melewati serangkaian proses yang masih saaangaaat panjang. Beres registrasi akademik saya harus mengikuti kegiatan orientasi kampus. Di UPI namanya MOKA-KU (Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum). Kegiatan MOKA-KU berlangsung selama 4 hari mulai dari tanggal 26 Agustus sampai 29 Agustus.

Apa sih tujuan dari MOKA-KU? Menurut Booklet Panduan Peserta MOKA-KU 2014 sih agar mahasiswa baru bisa mengenal seluruh unsur yang berada dalam lingkup kampus mulai dari teman satu jurusan, teman lintas jurusan, teman lintas fakultas, organisasi kemahasiswaan tingkat jurusan hingga universitas, sistem perkuliahan yah intinya sih untuk mengenal lebih dekat dengan lingkungan kampus Universitas Pendidikan Indonesia.

Kegiatan ini mengikat bagi seluruh mahasiswa baru. Jadi kegiatan ini bersifat wajib. Kenapa wajib? Karena hanya yang mengikuti kegiatan MOKA-KU saja yang akan mendapatkan sertifikat yang akan menjadi pra-syarat ketika akan mengikuti sidang skripsi.

Booklet Panduan Peserta MOKA-KU bakalan menjelaskan semuanya kok mulai dari tata tertib, larangan, petunjuk teknis dll. Secara garis besar peserta MOKA-KU diharuskan berpakaian rapi menggunakan atasan putih dan bawahan hitam, bersepatu hitam, menggunakan kaos kaki putih dan menaati tata tertib.

Para peserta MOKA-KU dibagi menjadi 5 sektor. FPBS kebetulan sektor 4. Setiap peserta diwajibkan membawa perlengkapan yang sudah ditentukan seperti buku MOKA-KU, name tag, alas duduk yang semuanya sudah diatur ketentuannya dalam booklet panduan. Tiap sektor diwajibkan mengenakan atribut MOKA-KU seperti buku MOKA-KU dan name tag tapi masing-masing sektor dibedakan warnanya. Untuk sektor 4 kita kebagian warna KUNING hehe.

Masing-masing sektor juga diharuskan meneriakkan yel-yelnya untuk meramaikan acara pembukaan MOKA-KU yang bertempat di Gymnasium. Pokoknya rame banget. Kadang sektor 1 perang yel-yel dengan sektor 3 dan seterusnya.

Oh ya peserta MOKA-KU harus tiba di sektornya masing-masing maksimal 15 menit sebelum acara dimulai. Kebetulan sektor 4 itu berkumpulnya di gedung FPMIPA. Harusnya sih paling lambat pukul 05.30 udah berkumpul di sektor tapi tetep aja pada banyak yang telat termasuk saya hehe. Padahal udah siap-siap dari subuh. Saya yang diantar oleh abah saya diturunin di gate 1. Padahal dari gate 1 ke FPMIPA itu cukup jauh. Ditambah lagi saya belum tau lokasi gedung FPMIPA. Ya udah deh telat pake banget.

Setibanya di gedung FPMIPA saya langsung celingak-celinguk nyari kelompok saya. Disitu udah banyak peserta yang berkumpul sesuai dengan kelompoknya. Akhirnya ketemu juga kelompok saya. Kelompok 40 dipandu oleh teh Isnaeni Rahmawati dari jurusan Ilmu komputer angkatan 2012. Disitu saya disuruh absen, ngisi selebaran dan selanjutnya ada materi dari pemandu. Setelah berkenalan dengan semua anggota kelompok dan mendengarkan materi singkat dari pemandu kita disuruh berbaris sesuai dengan kelompok.

 Di depan kita berdiri kakak-kakak pemandu yang bawa TOA meneriakkan yel-yel sektor 4. Gini nih yel-yelnya:

Yel-yel 1

Yo ayo sektor 4

Teriakkan semangatnya hoi hoi

Yo ayo kita sektor 4

Kita pasti jadi juaranya

Di MOKA-KU kitalah no 1

Kampus UPI adalah istanaku hoi hoi

Sektor 4 adalah semangatku

Warna kuning kebanggaanku

Yel-yel 2

Disini kuning disana kuning

Dimana-mana semuanya kuning

Di sektor 4 warnanya kuning

Ganteng dan cantik semuanya bening

La la la sektor 4 la la la sektor 4

La la la sektor 4 warna kuning 2x

Setelah berkoar-koar meneriakkan yel-yel kita dikondisikan untuk pergi menuju Gymnasium. Di perjalanan saya melihat banyak sekali maru-maru berbaris sesuai sektor masing-masing. Barisannya panjaaaang buanget. Ini rombongan maru apa rombongan kafilah dagang sih? Batin saya hehe. Subhanallah nguantri buanget pas mau masuk ke pintu Gymnasiumnya.

Semua peserta sudah duduk sesuai sektornya masing-masing. Sektor 4 kebagian di lantai 1 berhadap-hadapan dengan panggung. Nggak lama kemudian acara pembukaan MOKA-KU dimulai. Prosesi pembukaan MOKA-KU 2014 diawali dengan iringan lagu Indonesia Raya, Hymne UPI dan Mars UPI yang dibawakan oleh mahasiswa seni tari dan seni musik. Selanjutnya pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh juara MTQ Nasional 2014 yaitu saudara M. Ramdan Mubarok dari jurusan Pendidikan Bahasa Arab. Ciee anak bahasa Arab eksis hehe. Rada bangga euy sautik. Lantunan ayat suci yang mengalun syahdu berhasil membius saya. Merduuu sekali jadi merinding dengernya. Dalam hati saya juga pengen jadi kayak gitu. Semoga saja.

Acara selanjutnya yaitu peresmian mahasiswa baru oleh rektor. Para pejabat dan petinggi kampus maju ke depan panggung diiringi suara gong dan degung. Cukup banyak juga yang datang. Bapak-bapak dan ibu pejabat ini mengenakan baju kebesaran semacam toga lengkap dengan kalungnya. Beberapa petinggi ada yang mengenakan topi toga yang agak berbeda dari biasanya. Bukan topi toga bersegi lima tapi mirip topi baret gitu jadi berasa lihat profesor-profesor yang ngajar di Hogwarts hihi :p

MOKA-KU hari pertama sih kebanyakan isinya sambutan dan kuliah umum. Awal-awal sih saya masih on fire. Masih fokuslah dengerin kuliah umum. Beranjak siang boro-boro fokus, nggak tidur pas kuliah umum aja udah syukur haha.

Dari kuliah umum yang diberikan oleh pemateri saya tertarik dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Mayjen Pangdam III Siliwangi Dedi Kusnadi Thamim. Judulnya “Penguatan Politik Untuk Menyongsong Indonesia Emas dalam Perspektif Kedaulatan NKRI”. Agak terkesan boring sih judulnya tapi yang bikin menarik materinya itu nyinggung-nyinggung tentang Proxy War. Sekarang kan lagi rame tuh isu-isu kalau Jokowi agen proxy pihak asing. Kebetulan kemarinnya saya juga habis baca kultweet tentang Proxy War hehe :p

Meskipun ada beberapa hal yang saya kurang sependapat dengan beliau tapi overall materinya cukup menarik dan mencerahkan.

Agar tidak jenuh setelah kuliah umum acara selanjutnya diselingi oleh sambutan dari Presiden BEM REMA UPI 2014 yaitu Kang Ahmad Faqihuddin. Namanya mirip-mirip nih sama Ketua BEM KEMABA FPBS UPI. Kayaknya yang namanya Ahmad itu tipikal-tipikal orang yang berjiwa pemimpin kali ya? *sotoy mode on

Kang Ahmad Faqihuddin ini perawakannya agak sedikit tambun dan mirip-mirip Nardji gitu kalau saya lihat. No offense yah ini kan menurut pendapat saya. Isi sambutannya lebih banyak menyinggung peran pemuda sebagai pelopor kebangkitan umat. Soal ini saya setujuuuu. Sejarah juga membuktikan sejak zaman para nabi dan rasul pemuda selalu berperan aktif dan membawa perubahan yang besar bagi bangsa bahkan dunia. Dengan gaya orasinya yang berapi-api nampaknya Kang Faqih hendak menyihir kita agar turut larut dalam orasinya. Saking lantangnya di mata saya Kang Ahmad Faqihuddin terlihat seperti singa yang sedang mengaum gahar tapi melejitkan semangat.

Kuliah umum selanjutnya nggak usah saya review yah capek hehe. Rasain aja sendiri. Kuliah umum dilanjut setelah shalat dzuhur. Beres shalat dzuhur peserta dipersilahkan untuk makan siang dengan bekal masing-masing.

Materi selanjutnya berkaitan dengan akademik. Mulai dari beban SKS mahasiswa, masa studi, petunjuk mengontrak mata kuliah, FKKB dll. Selanjutnya materi tentang pengenalan ormawa, peraturan kedisiplinan mahasiswa UPI dll.

Sesi berikutnya adalah pemutaran video Selayang Pandang UPI dan acara terakhir adalah pengenalan ormawa tingkat universitas seperti BEM, MPM, DPM dll. Acara kematerian telah berakhir dan sebelum acara ditutup ada penampilan angklung dari anak seni musik dan UKM KABUMI. KABUMI membawakan lagu Let It Go OST Frozen. Gila merinding dengernyaaa. Keren bangetlah performancenya saluuut !

Finally serangkaian kegiatan MOKA-KU 2014 hari pertama telah berakhir. See you next day !

Lanjut ke Part II

Sambil nunggu ujian tahun depan saya kerja di salah satu apotek di daerah Cikutra. Yah lumayanlah sambil ngisi waktu luang. Belajar sambil kerja itu ternyata tidak mudah. Belajar di tempat kerja nggak kondusif soalnya banyak kerjaan mau belajar habis pulang kerja juga udah keburu ngantuk dan lelah.

Oke bagian ini nggak penting skip aja ya

Saya belajar pake buku wangsit. Itu lho bukunya om Jero. Beliau ini dulunya cuma pemulung tapi berkat kegigihan dan kerja keras beliau berhasil jebol FTTM ITB lewat SPMB meski tanpa les atau bimbel. Nah karena om Jero juga ingin berbagi pengalamannya dengan anak-anak yang akan menghadapi tes PTN beliau bikin grup SBMPTN 2014 dan bersama timnya menyusun sebuah buku persiapan tes PTN yang dinamai “Wangsit”. Unik ya namanya? Nggak cuma namanya aja yang unik meskipun bukunya cukup murah tapi jangan salah kualitasnya oke punya lho ! Buku disusun per bab dan untuk masing-masing pelajaran dipisah. Jadi belajarnya lebih fokus.

Tiap buku ada tips dan strateginya masing-masing. Satu lagi yang bikin spesial, buku ini NGGAK DIJUAL DI TOKO BUKU MANA PUN. Jadi ya rada ekslusif gitu. Kata om Jero kenapa buku ini nggak dimasukin ke toko-toko buku besar di Indonesia soalnya untuk memutus mata rantai distribusi. Tau sendiri kan kalau jalur distribusinya panjang harga bukunya juga pasti jatuhnya lebih mahal. Wah om Jero emang baik banget deh, harga jual bukunya udah dipertimbangkan biar nggak memberatkan para siswa.

Selain menjual buku om Jero juga suka ngasih motivasi, arahan, dan menerima konsultasi juga. Oh ya om Jero juga suka ngadain Try Out. Sayangnya Try Out nya offline jadi terbatas cuma di daerah Banten aja. Untuk peraih poin tertinggi di Try Out juga bakal dapet reward dari om Jero. Tuh baik banget kan om Jero ^^

Pasca ujian biasanya om Jero suka ngadain Quick Count. Eits bukan hitung cepat hasil pemilu ya tapi hitung cepat hasil SBMPTN. Kita tinggal nyocokin dengan kunci jawaban yang biasanya akan dishare di web-nya Wangsit Education. Nanti om jero bakal menganalisa kira-kira kita bakal lulus di pilihan ke berapa. Sayangnya saya nggak ikutan Quick Count soalnya udah ditutup. Eh tapi emang nggak pengen tau juga sih. Nggak rame ah kalau tau duluan. Kurang greget. Lagian hasil Quick Count juga nggak 100% persis ya iyalah. Saya takut kalau hasilnya nggak sesuai dengan yang saya harapkan mental saya keburu nge-down duluan.

Saya ujian di SMPN 19 Bandung. Lokasinya di daerah Sadang Serang nggak jauh dari gedung sekolah saya yang baru. Saya ujian di ruangan yang paling pojok bersebelahan dengan sungai. Suara gemericik air yang mengalir deras agak menganggu saya saat itu.

Flashback sebentar pas pemilihan jurusan

Pilihan pertama saya jatuh pada SF ITB. Pilihan kedua SITH ITB. Saya keukeuh pisan milih ITB. Da gimana atuh ya saya udah cinta mati sama kampusnya. Terobsesi tepatnya. Usaha pas-pasan tapi keukeuh milih ITB haha. Nggak tau diri ya? Emang. Saya akui deh soal itu. Tinggal tersisa 1 pilihan jurusan. 2 hari lagi pendaftaran SBMPTN ditutup. Pilihan ketiga diisi apa ya? Karena ini kesempatan terakhir saya nggak mau milih serampangan.

Aha saya dapet wangsit ! Saya pilih Pendidikan Tata Boga aja gitu ya? Ilmunya kan aplikatif banget gitu. Bisa langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Buru-buru googling tentang jurusan tata boga.

Simsalabim dalam sekejap muncul blog-blog tentang tata boga. Saya mampir ke blog mahasiswa tata boga yang memposting hasil praktikumnya. Praktikumnya masak-masak gitu iiiih. Belajar teknik memotong dll. Kalau dulu pas SMK saya praktikum pake jas lab ini mah praktikumnya pake jacket chef. Wiih kece badai. Sempet kepincut juga pengen ambil tata boga tapi setelah dipikir-pikir kok saya masih rada nggak sreg yah. Berdasarkan data peminat dan jumlah kuota yang tersedia kok berbanding terbalik ya. Perbandingannya jauh banget. Lumayan banyak peminatnya berarti ya? Ah nggak jadi saya pilih deh hehe.

Saya memutuskan untuk shalat istikharah. Allah pasti tau yang terbaik. Teringat perkataan seorang guru “Libatkan Allah dalam setiap keputusan kita Insya Allah Dia akan memberikan pilihan yang terbaik”. Sekali nggak ada jawaban. Dua kali masih belum muncul pertanda. Sekali, dua kali, tiga kali nggak tau deh berapa kali saya shalat istikharah. 

Saat itu saya masih belum punya jawaban. Ya udahlah buka web SBMPTN aja. Saat itu saya melihat daftar fakultas dan pilihan jurusan yang ada di UPI. Kakak saya di Pendidikan Bahasa Jerman, kakak tingkat di Pendidikan Bahasa Jepang, temen di Pendidikan Bahasa Perancis. Apa saya ngambil bahasa juga ya? Tapi bahasa apa? Jepang? Nggak deh. Jerman? Nggak juga. Perancis? Kayaknya ribet. Indonesia? Nggak ah hehe. Tinggal jurusan bahasa Arab yang tersisa. Ya udah saya memutuskan untuk menempatkan Pendidikan Bahasa Arab UPI di pilihan ketiga.

Kalau ada yang nanya kenapa milih bahasa Arab mungkin akan saya jawab karena peminatnya nggak terlalu banyak dan kuota yang tersedia lumayan banyak juga. Berdasarkan data peminat tahun sebelumnya dari sekitar 600 yang mendaftar yang diterima 80 orang. Mendinglah daripada jurusan tata boga dari 100 yang mendaftar yang diterima hanya 18 orang. Pilihan yang cukup realistis menurut saya.

Alasan lain saya memilih bahasa Arab karena bahasa Arab adalah bahasa Qur’an dan bahasa penghuni surga. Untuk memahami isi Qur’an juga dibutuhkan kemampuan berbahasa Arab. See pentingnya bahasa Arab? Insya Allah saya mantap meminang Pendidikan Bahasa Arab UPI di pilihan ketiga saya :p

Balik lagi ke ujian SBMPTN

Mapel pertama yang diujikan adalah SAINTEK. Dilanjut dengan TKD dan terakhir SOSHUM. Tahun ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain biaya pendaftaran ujian yang lebih murah dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp.100.000,- tahun ini ujian hanya berlangsung selama 1 hari. Kebayang kan gimana hecticnya?

Ketika mapel yang kedua berlangsung saya agak sedikit panik. Entah kenapa waktu berjalan cepat sekali. Pasalnya tahun sebelumnya Tes Kemampuan Dasar kayak Matematika, B.Indonesia dan B.Inggris dan TPA dipisah. Tahun ini keempat mapel itu disatuin. Kebayang kan?

Saya masih ingat betul pas pengawasnya bilang waktu ujian tinggal 30 menit lagi soal-soal bahasa inggris masih belum pada dijawab -_- . Secepat kilat saya kerjain tuh soal-soal sambil mengerjakan pelajaran lain yang sekiranya masih bisa dijawab.

Selesai ujian saya langsung pulang capek banget soalnya. Ujian sampe siang. Otak bener-bener diperes. Padahal cuma duduk melototin soal tapi lelahnya luar biasa hehe lebay.

Lanjut ke pengumuman

Pengumuman SBMPTN dapat dilihat pada tanggal 16 Juli pukul 17.00 bertepatan dengan bulan Ramadhan. Ya Allah semoga Ramadhan ini membawa keberkahan dan berilah hamba tempat yang terbaik menurut Engkau begitu doa saya tiap hari.

Sore itu saya lagi ikutan sharing di Pusdai ya hitung-hitung ngabuburitlah. Rada nggak konsen juga sih gara-gara ngelihatin jam mulu hehe. Deg-degan. Lihat FB isinya countdown menuju pengumuman SBMPTN semua. Duuuh.

Dug dug dug suara bedug bertalu-talu disambung oleh kumandang suara merdu muadzin yang mengalun syahdu. Alhamdulillah waktu buka sudah tiba. Sebelum membatalkan shaum saya tak lupa berdoa mengharapkan semoga hasil ujian saya baik-baik saja. Apa pun hasilnya saya berusaha ikhlas dan tawakkal. Allah pasti tau yang terbaik.

Usai acara dan shalat maghrib berjamaah saya pulang. Di rumah saya langsung diteror kakak saya yang penasaran sama hasil pengumuman. Langsung saya buka akses web SBMPTN dari si kuning picopad GCE saya. Dan ternyataaaaaa balik lagi ke halaman awal –“

Duh bikin cenat-cenut aja. Mungkin trafficnya lagi padet kali ya. Sambil komat-kamit baca doa saya coba refresh lagi page SBMPTN-nya. Melihat saya yang lagi sibuk komat-kamit kakak saya bilang “Yakinlah dede mah lulus bahasa Arab wae mah”, berusaha menghibur. “Aamiin”, jawab saya.

Dan pas saya buka inilah hasilnya 

 Alhamdulillah Ya Allah berkah Ramadhan. Meski lulus di pilihan terakhir saya sama sekali nggak menyesal. Saya tetap bahagia dan bersyukur. Saya yakin ini pilihan yang terbaik. Guru saya pernah bilang kalau saya punya kemampuan di bidang bahasa. Mungkin memang benar kalau passion saya di bidang bahasa. Saya bertekad mulai detik ini saya ingin menjadi ahli bahasa ! Doakan ya teman-teman ^^

Alhamdulillah lega deh rasanya setelah melihat pengumuman hasil SBMPTN yang bikin ketar-ketir. Finally ada juga kampus yang mau nampung saya huhu *lebay. Sedihnya registrasi akademik dilaksanakan tanggal 14 Agustus and it means mau nggak mau saya bakal di rumah sendirian. Soalnya sekeluarga pada mudik tanggal 8 Agustus dan rencananya sekitar 8 hari-an stay di Lamongan. T-T

Pengennya sih diundur aja gitu registrasi akademiknya yah tapi mau gimana lagi orang udah peraturan dari sananya. Tanggal 14 Agustus itu registrasi akademik bagi mahasiswa baru yang lulus seleksi melalui jalur SBMPTN. Selain fakultas saya (Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni) ada 1 fakultas lagi yang registrasi akademiknya di hari yang sama kalau nggak salah sih FPEB (Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis).

Berbekal googling sana-sini dan stalking akun @infoupi bagi para camaba yang akan melaksanakan registrasi akademik diwajibkan membawa beberapa persyaratan yaitu : legalisir ijazah/SKHUN, pas foto berwarna 4x6 2 lbr (kalau nggak salah), kartu peserta SBMPTN, materai, fotokopi KTP, bukti pembayaran UKT dari bank bersangkutan. Selain itu camaba juga diharuskan memakai pakaian seragam asal sekolah dan menyematkan pita sesuai fakultasnya (buat tanda kali ya). Fakultas saya waktu itu kebagian warna ungu. Eits jangan khawatir buat yang nggak sempet beli pita, materai dan printilan-printilan lainnya. Di dalam kampus banyak kok ibu-ibu atau bapak-bapak yang menjual segala ‘pernak-pernik’ yang dibutuhkan ketika registrasi akademik. Mulai dari pita, materai, map dll. Pas lagi nyari gedung BAAK juga saya ditawarin haha. “Neng fakultas apa? Pitanya udah ada belum? Map birunya udah punya? Materai udah ada 2 biji belum?” hahaha. Heran deh bahkan para penjual ini lebih paham daripada camaba-nya. Saya sempet lihat ada camaba yang nggak tau harus pake pita warna apa dan guess what? Penjual ini ‘berbaik hati’ untuk ngasih tau sambil promosi barang jualannya wkwkwk. Salutlah orang Indonesia tuh apaaa aja dibisnisin. Pandai melihat peluang di setiap kesempatan bahasa halusnya mah.

Saya berangkat dari rumah jam 6 kurang. Sekitar pukul 06.30 saya udah nyampe gerbang utama UPI. Itu tuh yang ada tulisan besar UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. “Ini UPI teh?”, pikir saya dalam hati. Jujur saya belum pernah masuk ke UPI. Jadi belum tau gimana dalemnya UPI. Di depan gerbang utama saya lihat juga camaba bergentayangan. Karena nggak ada temen ya udah aja saya deketin salah satu camaba. Yah SKSD gitu lah. “Teh mau registrasi akademik ya?” “Iya”, jawabnya singkat. “Oooh udah tau gedung BAAK belum?”, tanya saya. “Belum” “Bareng atuh ya” “Iya”. Intinya mah saya ngajak bareng gitu ke gedung BAAK nya da sama-sama nggak tau yah biar nggak sendirian teuinglah wkwkwk.

Sambil nyari gedung BAAK saya ngobrol-ngobrol lagi. Daan saya baru ingat kalau saya lupa belum beli materai. Mau ke kantor pos jauh lagi trus sayang ongkos. Mau beli di ‘calo’ pasti harganya lebih mahal. Hmmm dilema …

Ya udahlah terpaksa saya beli materai ke ‘calo’ yang menjajakan materai. Terpaksa deh selembar kertas bertuliskan 20.000 berpindah ke saku ‘calo’ tersebut. Eh calo mah asa kasar yah. Ya udah diganti penjual aja lagi atuh yah :( Jujur rada nggak rido sih uang 20.000 melayang tapi ya udahlah mau gimana lagi. Belakangan saya baru tau kalau materai yang dibutuhin itu cuma 1. Huh termakan hasutan ‘calo’ nih.

Setelah berhasil kukurilingan nyari BAAK dan nanya-nanya sama satpam akhirnya sampailah kita di gedung BAAK. Jangan tanya yah apa kepanjangan dari BAAK ! Saya juga nggak tau. Intinya mah kalau di sekolah mah semacam TU-nya lah. Lagian pas mau baca plang nama gedung eh hurufnya teh pada copot. Cik atuh ya dibenerin ah jangan kayak orang susah gitu deh *peace hehe

Entah karena kitanya kerajinan atau jadwal operasionalnya yang ngaret gedung BAAK belum dibuka. Jadilah kita ngantre sambil nungguin BAAK buka. Udah BAAK buka kita juga ngantre buat ngambil nomor antrian heuheu. Btw saya dapet no antrian A038 nih hehe.

Para camaba bergiliran ngambil nomor antrian. Ketika semua  selesai ngambil nomor antrian. Petugas mengintruksikan kepada camaba yang bernomor antrian 1-100 untuk masuk ke ruangan yang telah disediakan. Di dalam ruangan terdapat lolet-loket yang berjajar kayak di loket stasiun gitu hehe. Bedanya di tiap loket nggak ada plang nomor loketnya tapi plang bertuliskan fakultas. Jadi camaba duduk sesuai barisan fakultasnya. Ingat bukti pembayaran UKT jangan sampai hilang ! Kertas bukti pembayaran ini tuh penting banget banget. Kalau hilang bisa-bisa kita nggak bisa cetak KRS (Kartu Rencana Studi).

Kertas bukti pembayaran ini harus diserahkan ke loket sesuai fakultas masing-masing. Nah setelah bukti pembayaran diserahkan kita dikasih map biru yang dicovernya ada gambar ISOLA segede gaban itu. Dalam map itu berisi kalender akademik beserta 2 lembar kertas yang harus diisi. Lembar pertama adalah lembar pernyataaan bebas narkoba dan lembar kedua adalah lembar kesediaan memberikan infaq untuk pembangunan masjid Al-Furqon. Sambil nunggu KRS dicetak kita disuruh ngisi lembar-lembar tadi dan jangan lupa masukin juga berkas-berkas perlengkapan yang udah disebutin di awal kayak legalisir ijazah, pas foto berwarna dll.

Beberapa menit kemudian petugas di loket akan memanggil nama kita dan menyerahkan KRS. KRS udah di tangan trus selanjutnya kita ngapain?

Tenang nanti bakal ada satpam yang ngarahin kita untuk ke ruangan berikutnya. Satpam ini bakal nanyain KRS dan kita bakal dikasih selebaran. Selebaran apakah itu? Lembar formulir permohonan untuk membuka rekening tabungan mahasiswa gitu kalau nggak salah.

Udah ngisi trus ngapain dong? Sabar buuu hehe. Habis ngisi formulir itu kita masih harus ngantre lagi. Ngantre apalagi? Di ruangan ini udah berjajar mbak-mbak dari bank BNI yang membantu mengurus pembukaan rekening mahasiswa. Lumayan juga sih nunggunya. Pas dipanggil mbak-mbaknya ternyata ‘cuma’ memvalidasi doang kok, apa nama yang di KTM dan di buku tabungan udah bener atau masih ada yang salah. Kalau memang udah shahih yah langsung aja tulis nama jelas trus tinggal teken dah.

Kirain bakal ada photo session buat KTM ndilalah ujug-ujug udah ada KTM-nya. Rada kecewa sih. Soalnya foto yang di KTM kan foto pas daftar SBMPTN. Jujur saya ndak sreg aja gitu kalau foto itu yang mejeng di KTM. Itu kan foto udah jadul sekali. Foto pas mau daftar ke SMK alias pas baru banget lulus MTs. Kebayang kan betapa ndeso dan culunnya wajah saya saat itu huehuehue.

Pantesan kok cepet banget KTM-nya sehari udah jadi. Eh nggak taunya emang udah dibuat jauh-jauh hari. Ya sudahlah mau gimana lagi. Oh ya saya baru ingat selesai ngurusin pembukaan rekening baru jangan lupa lembar kesediaan untuk nyumbang buat masjid Al-Furqonnya dikumpulin di meja yang berada di dekat pintu keluar. Di lembar kesediaan itu ada beberapa pilihan mau nyumbang berapa. Saya waktu itu milih yang paling rendah aja yaitu 20.000. Pengennya sih nyumbang lebih ya kan buat masjid gitu tapi apa daya uang saya pas-pasan. 

Keluar dari ruang BAAK kita disambut sama kakak tingkat yang super duper riweuh bin rempong. Kita ditanyain dari jurusan apa dan ‘digiring’ ke kakak tingkat jurusan kita. Mentang-mentang dari jurusan Bahasa Arab saya disuruh baca komposisi bungkus Mensana sambil dilaguin kayak orang yang lagi tilawah gitu. Duh malunyaa. Mana bacanya harus keras dan pake TOA lagi. Anyway kakak tingkatnya kurang kerjaan banget yak hihi :p

Setelah disambut dengan akang-akang yang nggak jelas itu ada kakak tingkat yang nyambut saya. Saya digiring menuju bangunan FPBS lama lalu diminta mengisi beberapa lembar biodata dan menyerahkan foto. Sesudahnya saya dikawal menuju taman seberang FPBS. Belakangan saya baru tau kalau taman itu namanya Partere. Wiiih namanya‘nyeni’ wkwkwk

Beberapa spanduk bertengger di pohon. Ada yang bertuliskan jerman, perancis dan arab. Saya diantar menuju pohon yang di atasnya bertengger spanduk berbahasa Arab. Spanduk hijau tua lengkap dengan logo KEMABA itu bertuliskan “Ahlan Wa Sahlan bi Qudumikum” artinya Selamat atas kedatangan kalian gitu sih menurut penafsiran saya.

 Beberapa mahasiswa berjajar di depan meja. Satu bangku terdiri dari 2-3 orang. Bangku pertama terdiri dari 3 teteh-teteh yang masing-masing menanyakan hal yang berbeda. Anggap aja teteh pertama ini pos pertama ya biar nggak pusing hehe.

Di pos pertama saya diminta ngisi kuesioner. Isinya mengenal hal-hal yang berkaitan dengan riyadoh gitu kayak seberapa sering shalat tahajud, shalat sunnah, tilawah berapa kali sehari, berapa juz sehari, suka baca buku apa, suka ikut mentoring nggak ya seputar itulah. Terus terang agak risih juga sih ditanya-tanya tentang amalan yaumiyah seperti itu. Rasanya seperti diinterogasi dan dievaluasi sama malaikat rakib dan atid hehe lebay. Udah gitu saya dites baca qur’an. Saya masih ingat betul waktu itu teh Lia nyuruh baca surat As-Shaf ayat 1-10. Alhamdulillah lancar yah meskipun ada yang salah dikit sih. Iseng ngelirik hasil tes baca quran saya dikasih nilai B. Ya udah lah mayan pikir saya dalam hati. Btw kenapa disuruh bacanya surat As-Shaf yah? Pasti ada sesuatu nih di surat As-Shaf pikir saya. Kira-kira ada apa ya? Mau tau jawabannya? Ikutin postingan selanjutnya ya huehuehue :P

Lanjut ke pos 2.

Ini nih pos yang bikin saya ketar-ketir. Saya diinterview pake Bahasa Arab sama teh Anjar huhu T-T. At that time I was so stupid to answer all of the question. Saya cuma bisa jawab pas tetehnya nanya ma ismuki? Min aina ji’ti? Pertanyaan yang dasar banget. Mungkin anak TK lebih jago dari saya haha. Asli keder banget pas ditanyain pertanyaan selain itu. Mana di sebelah saya ada anak jebolan pesantren yang ngomong arabnya lancar banget. Tau deh ngomong apaan. Tetehnya sih nyuruh saya ngomong bahasa Arab semampu saya terserah mau ngomong apa. Tapi saya diem aja. Udah hopeless kali yah tetehnya makanya saya disuruh ngomong apa aja yang penting bunyi L

Saya merasa bahwa da apa atuh aku mah hanya butiran debu. Dudul banget yah nggak nyiapin dari kemarin-kemarin kalau bakal ditanya-tanya pake Bahasa Arab. Sumpah nggak kepikiran. Tau gini baca-baca dulu deh biar nggak nge-blank teuing T-T #plak

Asli lah minder to the max sama maba sebelah. Udah mah pas tes baca quran nilainya A pas diinterview komo ngeces pisan heuheu.

Pos ketiga yang jaga teteh-teteh juga. Pos ini mah rada kalem lah. Nggak ditanya yang berat-berat paling cuma ditanya minat dan bakat. Ya udah weh jawab sekenanya haha *efek lelah.

Bangku kedua cuma ‘berisikan’ 2 akhwat. Pertama teh Shelyna yang cuma nyuruh ngisi form tentang UKT. Kalau nggak salah sih teh Shelyn itu dari bidang Muwasholah ya semacam advokasi gitu yang kerjanya ngurusin masalah beasiswa atau minta keringanan UKT gitu. Jadi di form itu kita disuruh ngisi nama, alamat, asal sekolah, no HP, jumlah UKT dan keterangan apakah kita ngerasa keberatan atau nggak dengan UKT yang dibebankan. Udah gitu aja. Awal-awal pas lihat teh Shelyn kok wajahnya asa familiar yah. Kayaknya pernah lihat tapi entah dimana. Teh Shelyna-nya juga bilang katanya asa pernah lihat wajah saya. Muka saya pasaran gitu yah? *pensive. Eh tapi nggak cuma mukanya aja yang familiar katanya teh Shelyn juga asa pernah denger nama sekolah saya. Wah asa gimana gitu hehe. Jarang-jarang orang tau sekolah saya.

Akhwat kedua rada-rada lupa wajahnya. Asa teh Nika asa bukan. Intinya di sini saya dapat tugas lagi. Di atas bangku itu ada beberapa potongan kertas yang bertuliskan universitas, jurusan, fakultas dan prodi. Saya disuruh ngurutin mulai dari lingkup terbesar sampai terkecil. Ini pilihan saya :

Universitas – Fakultas – Prodi- Jurusan

Dan ternyata jawaban saya terbalik harusnya jurusan dulu baru prodi. Udah gitu dijelasin tentang bedanya prodi dan jurusan. Beres dijelasin tentang prodi saya diberondong dengan beberapa pertanyaan seperti apa itu politik? ada berapa fakultas di UPI? Sebutin Fakultas apa aja? Parahnya saya nggak taulah ada berapa fakultas di UPI haha. Maaf belum baca euy huahaha. Ampuni aim Ya Allah

Pos terakhir

Berbeda dengan pos-pos sebelumnya pos terakhir ini digawangi oleh 2 punggawa yang ganteng-ganteng *ceileh. Untungnya di pos terakhir ini saya nggak ditanya macem-macem. Malahan saya yang disuruh tanya-tanya. Deuh akang pengen banget sih ditanyain #plak. Oh ya untuk pertama kalinya di pos ini saya dipertemukan langsung dengan Ketua BEM KEMABA FPBS UPI (organisasi himpunan Bahasa Arab) yang lebih sering disebut Ra’is Am. Ra’is am ini dijabat oleh Kang Ahmad Faqih angkatan 2012. Saya lupa nanya apa aja, kayaknya sih Ra’is am yang lebih banyak cuap-cuap. Pertanyaan yang paling saya inget itu udah follow twitter Bahasa Arab belum yang langsung saya jawab udah. Dan pertanyaan selanjutnya yaitu “Udah punya nomor saya belum?” Wah modus detected nih wkwkwk. Kali ini saya jawab belum. Ya iyalah punya nomor Ketua BEM KEMABA darimana coba? Lha wong ini aja pertemuan perdana hehehe. Kang Faqih nyuruh saya nyimpen nomornya. Saat itu saya lagi megang kertas sama pulpen ya udah aja saya tulis nomornya di kertas. Tau nggak respon Kang Faqih gimana? Kang Faqih bilang: “Itu kan bawa hp langsung save aja nomornya di hp takutnya ada perlu”. Bener juga sih tapi meuni rada maksa gitu. Biar Ketua KEMABA rada eksis kali yah? Hehe. Semoga aja Pak Ketua yang terhormat nggak baca postingan ini. Kalau baca bisa-bisa diusir dari himpunan deh aku hehehe.

Akang satunya lagi namanya Kang Rizqi. Kulitnya putih, matanya sipit gitu. Mungkin gara-gara itu pas saya mampir ke posnya teteh-teteh nyurakin “Lee Seung Gi”. Padahal mah Lee Seung Gi darimana? Eh Lee Seung Gi teh yang mana sih? Yang main di film Gumiho bukan?

Lee Seung Gi ‘jadi-jadian’ ini menjabat sebagai Amin Am atau bahasa kerennya Sekretaris Jendral. Saya lebih banyak nanya ke Kang Lee Seung Gi. Orang disuruh nanya mulu wkwkwk. Kang Lee Seung Gi ini ngejelasin tentang peluang dan prospek lulusan Pendidikan Bahasa Arab. Menurut penuturan beliau katanya nih ya lulusan Bahasa Arab itu nggak mesti guma jadi guru madrasah, guru bahasa arab dan penerjemah doang tapi bisa juga lho jadi tour guide haji dan umroh. Wuiiiih seketika mata saya berbinar-binar. Keren nggak tuh jadi tour guide haji dan umroh? Peluang lulusan Bahasa Arab untuk terjun di dunia tour guide itu masih terbuka lebar. Jarang kan lihat tour guide haji dan umroh yang masih mudah-muda dan seger-seger? Hehe

Selesailah sudah kunjungan saya ke stand Bahasa Arab. Syukron ya akang teteh yang udah menyambut kami dengan penuh suka cita hehe. Pertemuannya sungguh berkesan ! Oh ya baru inget habis dari stand bahasa Arab saya diculik ke stand UKM KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) disitu saya juga disambut teteh-teteh berjilbab hijau yang ternyata kakak tingkat saya di Bahasa Arab. Arab everywhere heuheu. Udah gitu yah biasalah standar ngisi-ngisi daftar kunjungan, dikasih penjelasan, dikasih stiker gitu-gitu. Karena sudah terlalu lelah setelah mengunjungi stand KAMMI dan UKDM akhirnya saya pulaaang.

Udah yah capek ngetik tunggu postingan selanjutnya ya !