Apa Kabar Khilafah?
by
Memoar Liiza
- Maret 21, 2015
Khilafah http://munajat-islami.heck.in/ |
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Kemarin pas mau berangkat kuliah, dari dalam
angkot kulihat di depan Gedung Sate berbaris dengan gagah beberapa pemuda
sambil merentangkan bendera bertuliskan “Tegakkan Khilafah” sedang berorasi
meneriakkan seputar “Khilafah” “Menegakkan Khilafah” “Menegakkan Syariah” dan
hal-hal lain yang berkaitan dengan itu. Dengan suara lantang dan penuh
keyakinan mereka berteriak “TEGAKKAN KHILAFAH !” “TEGAKKAN SYARIAH!”.
Nggak ada yang salah emang dengan ide seputar “Menyuarakan
Khilafah”. Aku yakin sebenarnya tujuan mereka mulia. Mereka ingin agar-agar
umat Islam bersatu dalam naungan Khilafah. Sama seperti mereka aku pun juga
merindukan hidup damai dalam satu payung hukum bernama Khilafah. Mungkin juga
umat sudah lelah berpecah-belah hanya gara-gara beda firqah, beda mazhab fiqh
dsb.
Ah siapa sih yang tidak merindukan bangkitnya
kekhilafahan Islam? Disadari atau tidak aku yakin sebenarnya umat Islam sangat
merindukan adanya ketenangan dan kedamaian dibawah aturan Islam. Umat sudah
kenyang dibuai-buai janji palsu para penguasa. Umat sudah bosan disuguhi
‘dagelan politik’ yang dilakoni pemerintah. Setiap hari semakin aneh saja
kelakuan para petinggi-petinggi yang haus akan kekuasaan di negeri ini.
Aku jadi teringat akan hadits Rasul
“Masa kenabian itu adanya ditengah-tengah kalian,
adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia
menghendaki untuk mengangkatnya.
Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah
‘ala minhaj an-Nubuwwah), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah
mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.
Selanjutnya masa kerajaan yang menggigit (Mulkan ‘Adhan), adanya atas
kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.
Setelah itu, masa kerajaan yang menyombong (Mulkan Jabariyyan), adanya atas
kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk
mengangkatnya.
Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah
‘ala minhaj an-nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam”.
[HR. Ahmad dan Baihaqi dari Nu’man bin Basyir dari Hudzaifah]
Masa kenabian adalah masa pemerintahan dimana Rasulullah sebagai pemimpin
menegakkan aturan Islam secara keseluruhan dan berkuasa penuh di dalam
wilayahnya (negaranya).
Masa Khilafah ‘ala minhaj an-Nubuwwah adalah masa sepeninggal Rasulullah
dan aturan yang berlaku adalah aturan Islam sepenuhnya. Masa ini ditandai
dengan kemimpinan para sahabat yaitu Khulafaur Rasyidin.
Masa pemerintahan selanjutnya dikuasai oleh pemerintah-pemerintah yang
mewariskan tahtanya pada keturunannya sendiri (monarki) meskipun mereka masih
menerapkan aturan-aturan Islam. Misalnya seperti masa pemerintahan: Bani
Umayyah, Bani Abbasiyah, Bani Utsmaniyyah dll.
Masa kerajaan yang menyombong (Mulkan Jabariyyan) adalah masa dimana yang
berkuasa adalah pemimpin yang zhalim yang enggan menerapkan syariat Islam.
Justru sebaliknya mereka malah membuat-buat aturan sendiri yang menyimpang dari
Quran dan sunnah.
Di akhir zaman, kekhilafahan Islam akan bangkit
kembali. Seluruh dunia akan diatur oleh hukum dan syariat Islam secara
menyeluruh. Masa inilah masa kejayaan Islam. Masa inilah masa kebangkitan umat
Islam. Masa inilah yang ditunggu-tunggu oleh pengemban misi risalah. Masa kemenangan
Islam.
Kemenangan atas umat Islam memang sudah
digariskan. Namun apakah kita akan berdiam diri? Menunggu tiba masanya Khilafah
itu tegak dengan sendirinya? Khilafah memang akan bangkit kembali namun apakah
kita hanya menunggu dan menonton saja? Atau justru kita berpeluh-peluh
mengorbankan tenaga, pikiran, waktu, harta bahkan nyawa dan ambil bagian
sebagai pencetak sejarah?
Tegaknya kekhilafahan Islam adalah sebuah karunia
dari Allah. Tugas kita bukan merealisasikan negara-negara atau pemerintahan yang
berasaskan hukum Islam. Sebab hakikatnya kemenangan adalah karunia Allah. Tugas
kita adalah berjuang dan berusaha untuk menegakkan aturan Islam. Mudah-mudahan
dengan usaha dan perjuangan yang kita lakukan Allah mengaruniakan kita sebuah
kemenangan. Ya jika belum mencapai kemenangan secara Futuh minimal kemenangan
secara pribadi (Falah) sudah kita raih. Aamiin.
“Ya Allah saksikanlah perjuangan kami. Saksikanlah kami hanya berjuang
untuk-Mu”