Konsistensi

by - April 19, 2015

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Duh udah April aja nggak kerasa ya. Pepatah bilang “Bagian yang paling sulit dalam hidup adalah ketika kita berusaha memulai”. Kalian setuju nggak sih? Emang sih memulai itu sulit banget. Tapi menurutku bagian yang paling sulit setelah memulai itu konsisten dengan apa yang udah kita lakukan. Nggak heran deh Allah juga lebih mencintai amalan yang kecil tapi dilakukan dengan istiqamah daripada beramal dengan amalan yang besar tapi nggak konsisten.
Berbicara mengenai konsistensi sebenernya banyaaak banget hal yang pengen aku lakuin dengan istiqamah. Misalnya:
1. Rutin posting di blog tiap hari
2. Practice speaking bahasa Inggris tiap hari
3. Tadrib muhadatsah tiap hari
4. Tilawah minimal 1 juz per hari
5. Baca buku minimal 1 buku per hari dll
Setiap mau memulai adaaaaa aja distraksinya. Terkadang melakukan hal-hal yang fun dan kita sukai aja kita suka males apalagi ngerjain tugas-tugas wajib yang menuntut tanggung jawab dan perhatian kita. Mungkin itu salah satu penyebabnya kenapa orang-orang yang suksesnya ‘diatas rata-rata’ itu menjadi minoritas. Banyak orang yang punya mimpi dan cita-cita tapi ternyata nggak banyak orang yang mau berjuang dan gigih sama apa yang sedang mereka perjuangkan.
Balik lagi ngomongin konsistensi
Udah tabiat manusia sih menyukai kesenangan dan senantiasa berusaha menghindari kesulitan. Pasalnya, seringnya kemudahan itu datangnya bersama kesulitan. Di Q.S Al-Insyirah ayat 5-6 disitu Allah menegaskan
5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu kemudahan
6. Dan sesungguhnya bersama kesulitan itu kemudahan
Allah menggunakan kata ‘sesungguhnya’ untuk memberi penegasan. Ayat ini mengajarkan kita bahwa sesungguhnya kemudahan itu ya didapatkan setelah berjuang. Manisnya hidup ya bakal kita cicipi kalau kita sudah merasakan pahit dan getirnya hidup.
Jadi kalau ada yang nanya kenapa sih orang yang masuk surga itu sedikit? Ya karena orang yang senantiasa istiqamah dalam beramal dan memperjuangkan yang haq itu sedikit. Adakah kita termasuk dalam bagian yang sedikit itu?
Ingat keimanan itu pasti diuji. Loyalitas juga diuji. Dan konsistensi kita dalam beramal juga tentu tak luput dari ujian.
“Ya muqallibal quluub tsabbit qalbi ‘ala diinii wa tho’atik”
Duhai yang Maha membolak-balikkan hati tetapkanlah aku di atas dienku dan ketaatan kepada-Mu...

You May Also Like

2 komentar

  1. Iya saya juga ngerasain hal yang sama..
    memulai itu gampang..yang sulit itu untuk terus bisa konsisten mengerjakannya.
    Tapi pastinya "sulit" bukan berarti gak bisa kan..
    Semangka.. *_*

    BalasHapus

Kasih komentar dong biar nggak terlalu sepi hehe